Teori komunikasi merujuk pada kerangka konseptual yang digunakan untuk memahami bagaimana pesan disampaikan, diterima, dan dipahami dalam suatu proses komunikasi. Ada banyak teori komunikasi yang dikembangkan oleh para ahli untuk menjelaskan berbagai aspek dari interaksi komunikatif. Berikut adalah beberapa teori komunikasi yang cukup signifikan:
Teori Model Matematika (Shannon-Weaver):
Pengembang: Claude Shannon dan Warren Weaver.
Fokus: Menjelaskan komunikasi sebagai proses transmisi informasi dari pengirim ke penerima. Model ini mencakup konsep-konsep seperti pengirim, pesan, saluran, penerima, dan gangguan.
Teori Keseimbangan (Newcomb):
Pengembang: Theodore M. Newcomb.
Fokus: Menjelaskan bagaimana orang cenderung mencari keseimbangan dalam hubungan sosial dan berupaya untuk mengurangi ketidakseimbangan yang mungkin muncul.
Teori Pertukaran Sosial (Thibaut dan Kelley):
Pengembang: John Thibaut dan Harold Kelley.
Fokus: Menjelaskan komunikasi interpersonal sebagai pertukaran imbalan dan biaya. Teori ini menekankan pentingnya keseimbangan dalam hubungan.
Teori Pertahanan Diri (Goffman):
Pengembang: Erving Goffman.
Fokus: Menjelaskan bagaimana individu berkomunikasi untuk menjaga citra diri positif dan melindungi diri dari stigma sosial.
Teori Agenda Setting (McCombs dan Shaw):
Pengembang: Maxwell McCombs dan Donald Shaw.
Fokus: Menjelaskan bagaimana media massa dapat mempengaruhi agenda publik dengan menentukan topik-topik yang dianggap penting oleh masyarakat.
Teori Kultivasi (Gerbner):
Pengembang: George Gerbner.
Fokus: Menjelaskan bagaimana paparan berlebihan terhadap konten media tertentu dapat membentuk persepsi dunia dan realitas sosial individu.
Teori Penyiaran Simbolik (Hall):
Pengembang: Stuart Hall.
Fokus: Menjelaskan bagaimana tanda-tanda dan simbol-simbol dalam media massa dapat memengaruhi konstruksi makna dan identitas sosial.
Teori Konvergensi Media (Jenkins):
Pengembang: Henry Jenkins.
Fokus: Menjelaskan interaksi antara media tradisional dan media baru serta dampaknya terhadap produksi, distribusi, dan konsumsi konten.
Teori Pemrosesan Informasi (Miller):
Pengembang: George A. Miller.
Fokus: Menjelaskan cara manusia memproses informasi, termasuk bagaimana mereka memilih, memahami, menyimpan, dan mengingat informasi dalam proses komunikasi.
Teori Resepsi (Stuart Hall):
Pengembang: Stuart Hall.
Fokus: Menekankan peran penerima dalam menginterpretasikan pesan media dan memberikan makna, serta bagaimana konteks sosial memengaruhi proses ini.
Teori Difusi Inovasi (Rogers):
Pengembang: Everett M. Rogers.
Fokus: Menjelaskan bagaimana inovasi atau ide baru berkembang dan diterima dalam masyarakat, melibatkan proses difusi di antara kelompok-kelompok tertentu.
Teori Media Richness (Daft dan Lengel):
Pengembang: Richard L. Daft dan Robert H. Lengel.
Fokus: Menjelaskan bagaimana berbagai saluran komunikasi memiliki tingkat "kekayaan" yang berbeda dalam menyampaikan informasi, dan pentingnya memilih saluran yang sesuai dengan kompleksitas pesan.
Teori Komunikasi Semiotik (Roland Barthes):
Pengembang: Roland Barthes.
Fokus: Menjelaskan cara tanda dan simbol digunakan untuk mengomunikasikan makna dalam berbagai bentuk ekspresi, termasuk bahasa, gambar, dan tindakan.
Teori Framing (Erving Goffman):
Pengembang: Erving Goffman.
Fokus: Menjelaskan bagaimana penyajian pesan atau informasi dapat memengaruhi cara orang memahami dan menafsirkan suatu isu atau situasi.
Teori Spiral of Silence (Noelle-Neumann):
Pengembang: Elisabeth Noelle-Neumann.
Fokus: Menjelaskan bagaimana individu cenderung menahan pendapat yang dianggap minoritas untuk menghindari isolasi sosial, sehingga menciptakan "spiral of silence."
Teori Interaksi Simbolik (Blumer):
Pengembang: Herbert Blumer.
Fokus: Menjelaskan komunikasi sebagai proses interaksi sosial yang melibatkan pertukaran makna melalui simbol dan lambang.
Teori Kritis Komunikasi (Habermas):
Pengembang: Jürgen Habermas.
Fokus: Menekankan peran komunikasi dalam pembentukan dan pemeliharaan struktur sosial. Teori ini juga mencakup konsep "ruang publik" dan pentingnya komunikasi bebas untuk demokrasi.
Teori Politeness (Brown dan Levinson):
Pengembang: Penelope Brown dan Stephen Levinson.
Fokus: Menjelaskan cara individu menggunakan bahasa untuk memelihara keramahan dan menjaga keharmonisan hubungan interpersonal.
Teori Organizasi Komunikasi (McPhee dan Zaug):
Pengembang: Robert D. McPhee dan Paul Zaug.
Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi memainkan peran penting dalam pembentukan dan pengelolaan organisasi, termasuk arus informasi dan dinamika kelompok.
Teori Narratif (Fisher):
Pengembang: Walter R. Fisher.
Fokus: Menjelaskan bagaimana manusia cenderung membuat makna melalui narasi atau cerita, dan betapa kuatnya narasi dalam membentuk persepsi dan realitas.
Teori Agenda Kesehatan (McCombs):
Pengembang: Maxwell McCombs.
Fokus: Merinci bagaimana media massa dapat memengaruhi persepsi masyarakat tentang isu-isu kesehatan dengan menetapkan agenda dan memberikan perhatian tertentu pada topik tertentu.
Teori Komunikasi Antarpribadi (West dan Turner):
Pengembang: Richard L. West dan Lynn H. Turner.
Fokus: Menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi antarpribadi, termasuk konsep-konsep seperti persepsi diri, asumsi, dan konflik dalam konteks hubungan interpersonal.
Teori Spiral Dynamik (Graves):
Pengembang: Clare W. Graves (dikembangkan lebih lanjut oleh Don Beck dan Christopher Cowan).
Fokus: Menjelaskan perkembangan manusia dan budaya melalui tingkatan-tingkatan berbeda dalam cara berpikir dan nilai-nilai yang dominan.
Teori Komunikasi Kuantum (Buber):
Pengembang: Martin Buber.
Fokus: Menekankan pada hubungan antara individu sebagai dialog yang mendasar, yang melibatkan keberadaan "aku" dan "kamu" dalam hubungan.
Teori Efek Media (Bandura):
Pengembang: Albert Bandura.
Fokus: Menjelaskan bagaimana media massa dapat memengaruhi perilaku individu, terutama dalam konteks pembelajaran melalui observasi dan peniruan.
Teori Psikodinamika Komunikasi (Erikson):
Pengembang: Erik Erikson.
Fokus: Menjelaskan bagaimana konflik psikologis individu dapat memengaruhi komunikasi interpersonal dan perkembangan identitas selama siklus hidup.
Teori Pemberdayaan (Freire):
Pengembang: Paulo Freire.
Fokus: Menekankan pada komunikasi sebagai alat untuk pemberdayaan dan pembebasan, terutama dalam konteks pendidikan dan perubahan sosial.
Teori Kesalahan Budaya (Hall):
Pengembang: Edward T. Hall.
Fokus: Menjelaskan bagaimana perbedaan budaya dapat memengaruhi komunikasi dan menimbulkan kesalahan pemahaman antarindividu dari budaya yang berbeda.
Teori Komunikasi Koordinatif (Pearce dan Cronen):
Pengembang: Barnett Pearce dan Vern Cronen.
Fokus: Menekankan pentingnya koordinasi dan konstruksi bersama makna dalam komunikasi antarpribadi dan kelompok.
Teori Pemodelan Media (Bandura):
Pengembang: Albert Bandura.
Fokus: Menjelaskan bagaimana orang dapat memperoleh keterampilan dan perilaku melalui pemberian contoh dalam media, terutama dalam konteks pembelajaran dan pengembangan pribadi.
Teori Teori (Bateson):
Pengembang: Gregory Bateson.
Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan berbagai tingkat komunikasi verbal dan nonverbal, serta konsep metakomunikasi.
Teori Komunikasi Terapeutik (Rogers):
Pengembang: Carl Rogers.
Fokus: Menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi yang mendukung proses terapeutik, termasuk empati, penerimaan tanpa syarat, dan keautentikan.
Teori Teknologi Komunikasi (McLuhan):
Pengembang: Marshall McLuhan.
Fokus: Menekankan peran teknologi dalam membentuk dan mengubah pola komunikasi dalam masyarakat.
Teori Semiotika (Saussure):
Pengembang: Ferdinand de Saussure.
Fokus: Menjelaskan cara tanda atau simbol digunakan untuk membentuk bahasa dan makna, serta bagaimana struktur bahasa memengaruhi pemahaman kita terhadap dunia.
Teori Konstruktivisme (Berger dan Luckmann):
Pengembang: Peter L. Berger dan Thomas Luckmann.
Fokus: Menjelaskan bahwa realitas sosial dibangun bersama melalui proses interaksi dan interpretasi kolektif, termasuk dalam konteks komunikasi.
Teori Semiotika Budaya (Barthes):
Pengembang: Roland Barthes.
Fokus: Menerapkan konsep semiotika untuk menganalisis budaya populer dan bagaimana makna dibentuk dan disampaikan melalui simbol-simbol dalam media.
Teori Komunikasi Lintas Budaya (Kim dan Gudykunst):
Pengembang: Young Yun Kim dan William B. Gudykunst.
Fokus: Menjelaskan bagaimana perbedaan budaya dapat mempengaruhi komunikasi antarindividu atau kelompok dari budaya yang berbeda.
Teori Kepuasan (Gratification Theory):
Pengembang: Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch.
Fokus: Menjelaskan bahwa orang mengonsumsi media untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan tertentu, dan ini dapat memengaruhi perilaku dan persepsi mereka.
Teori Pengaruh Sosial (Cialdini):
Pengembang: Robert B. Cialdini.
Fokus: Menjelaskan prinsip-prinsip yang memotivasi orang untuk mengubah perilaku mereka berdasarkan pengaruh sosial, termasuk komunikasi persuasif.
Teori Komunikasi Asertif (Alberti dan Emmons):
Pengembang: Robert E. Alberti dan Michael L. Emmons.
Fokus: Menjelaskan cara berkomunikasi dengan tegas dan efektif, tanpa melanggar hak-hak orang lain atau merugikan hubungan interpersonal.
Teori Komunikasi Pergantian (Relational Dialectics Theory):
Pengembang: Leslie Baxter dan Barbara Montgomery.
Fokus: Menjelaskan dinamika hubungan interpersonal dan bagaimana hubungan mengalami ketegangan antara kebutuhan yang saling bertentangan.
Teori Keterlibatan Media (Media Engagement Theory):
Pengembang: Richard Perloff.
Fokus: Menjelaskan cara audiens terlibat dengan media melalui emosi, kognisi, dan perilaku, serta bagaimana keterlibatan ini memengaruhi persepsi dan respon terhadap pesan media.
Teori Komunikasi Efektif (Lasswell):
Pengembang: Harold D. Lasswell.
Fokus: Menyusun pertanyaan "Siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa?" untuk memahami esensi komunikasi dan analisis pesan.
Teori Korespondensi (Burke):
Pengembang: Kenneth Burke.
Fokus: Menjelaskan bagaimana simbol-simbol dalam bahasa menciptakan pemahaman bersama dan konsep "persuasi identitas" dalam proses komunikasi.
Teori Komunikasi Partisipatif (Lippmann):
Pengembang: Walter Lippmann.
Fokus: Menekankan peran partisipasi masyarakat dalam pembentukan opini dan tanggapan terhadap isu-isu publik.
Teori Komunikasi Simbolik (Blumer):
Pengembang: Herbert Blumer (dengan kontribusi dari Mead).
Fokus: Menekankan makna simbolik dalam interaksi sosial dan bagaimana individu memberikan makna pada situasi.
Teori Semiotika Baru (Eco):
Pengembang: Umberto Eco.
Fokus: Mengembangkan konsep semiotika dengan mengeksplorasi struktur dan makna tanda serta proses interpretasi.
Teori Komunikasi Spiritual (Bohm):
Pengembang: David Bohm.
Fokus: Membahas komunikasi sebagai proses pembentukan makna bersama dan pencarian pemahaman kolektif, khususnya dalam konteks dialog dan pemahaman holistik.
Teori Model Kearifan (Sternberg):
Pengembang: Robert J. Sternberg.
Fokus: Mengusulkan bahwa komunikasi yang efektif melibatkan tiga aspek utama, yaitu keterampilan analitik, kreativitas, dan praktis.
Teori Hipodermik (Lasswell):
Pengembang: Harold D. Lasswell.
Fokus: Mendeskripsikan model komunikasi sebagai penyuntikan pesan secara langsung ke dalam pikiran audiens tanpa pertimbangan kritis.
Teori Propaganda (Ellul):
Pengembang: Jacques Ellul.
Fokus: Membahas peran media massa dalam menyebarkan pesan propaganda dan pengaruhnya terhadap opini publik.
Teori Komunikasi Pemasaran (Kotler):
Pengembang: Philip Kotler.
Fokus: Menjelaskan bagaimana pesan pemasaran disusun dan disampaikan kepada konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran.
Teori Komunikasi Transformasional (Freire):
Pengembang: Paulo Freire.
Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi dapat digunakan sebagai alat transformasi sosial dan pendidikan untuk mencapai pemahaman kritis.
Teori Komunikasi Gender (Tannen):
Pengembang: Deborah Tannen.
Fokus: Menjelaskan perbedaan dalam komunikasi antara pria dan wanita, dengan menyoroti gaya komunikasi yang berbeda dan dampaknya dalam hubungan.
Teori Komunikasi Linguistik (Jakobson):
Pengembang: Roman Jakobson.
Fokus: Mengidentifikasi enam fungsi umum bahasa dalam komunikasi manusia, termasuk fungsi referensial, emotif, konatif, dan metalinguistik.
Teori Komunikasi Pragmatik (Grice):
Pengembang: H.P. Grice.
Fokus: Menjelaskan prinsip-prinsip kerjasama dalam percakapan, termasuk maksim percakapan dan prinsip kooperasi.
Teori Pemberdayaan Media (Bandura):
Pengembang: Albert Bandura.
Fokus: Menjelaskan cara media dapat memberdayakan atau merugikan individu melalui representasi dan model perilaku.
Teori Komunikasi Nonverbal (Ekman):
Pengembang: Paul Ekman.
Fokus: Menjelaskan pentingnya ekspresi wajah dan bahasa tubuh dalam komunikasi nonverbal, serta universalitas beberapa ekspresi emosi.
Teori Seleksi dan Sosialisasi Media (Katz dan Lazarsfeld):
Pengembang: Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld.
Fokus: Menjelaskan bahwa media massa memainkan peran dalam proses seleksi dan sosialisasi, mempengaruhi perilaku dan persepsi individu.
Teori Komunikasi Polisentrisme (Bakhtin):
Pengembang: Mikhail Bakhtin.
Fokus: Menekankan pada konsep dialog dan hubungan dinamis antara berbagai suara dan pandangan dalam komunikasi.
Teori Hyperpersonal (Walther):
Pengembang: Joseph B. Walther.
Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi daring dapat menghasilkan hubungan yang lebih intim dan responsif daripada komunikasi tatap muka.
Teori Ketidakpastian Reduksi (Berger dan Calabrese):
Pengembang: Charles R. Berger dan Richard J. Calabrese.
Fokus: Menjelaskan bagaimana orang mengurangi ketidakpastian dalam interaksi sosial melalui komunikasi.
Teori Konvergensi Budaya (Jenkins):
Pengembang: Henry Jenkins.
Fokus: Menjelaskan bagaimana budaya populer dan media massa saling berinteraksi dan berkonvergensi, menciptakan pengalaman konsumsi yang lebih holistik.
Teori Komunikasi Kesehatan (Andersen):
Pengembang: Ronald M. Andersen.
Fokus: Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan masyarakat dan komunikasi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman.
Teori Media Ekologi (McLuhan):
Pengembang: Marshall McLuhan.
Fokus: Menjelaskan bagaimana media membentuk lingkungan komunikasi dan mempengaruhi cara kita memandang dan berinteraksi dengan dunia.
Teori Kepribadian Komunikasi (McCroskey):
Pengembang: James C. McCroskey.
Fokus: Menjelaskan hubungan antara kepribadian individu dan gaya komunikasi mereka, dengan penekanan pada faktor-faktor seperti kecemasan komunikasi dan kepercayaan diri.
Teori Realitas Sosial (Berger dan Luckmann):
Pengembang: Peter L. Berger dan Thomas Luckmann.
Fokus: Menjelaskan bahwa realitas sosial adalah konstruksi kolektif, termasuk proses komunikasi yang membentuk dan mempertahankannya.
Teori Pemberdayaan Komunitas (Freire):
Pengembang: Paulo Freire.
Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk memberdayakan komunitas, mendorong partisipasi dan refleksi kritis.
Teori Komunikasi Instruksional (Gagne):
Pengembang: Robert M. Gagne.
Fokus: Menjelaskan prinsip-prinsip efektifitas komunikasi dalam konteks pendidikan dan pelatihan.
Teori Penelitian Komunikasi (Littlejohn dan Foss):
Pengembang: Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss.
Fokus: Menjelaskan prinsip-prinsip penelitian dalam ilmu komunikasi, termasuk desain penelitian dan etika penelitian.
Teori Komunikasi Posisi (Baxter):
Pengembang: Leslie Baxter.
Fokus: Menjelaskan bagaimana orang membentuk posisi komunikatif dalam hubungan mereka, termasuk proses negosiasi dan pertukaran pesan.
Teori Sosialisasi Media (Bandura):
Pengembang: Albert Bandura.
Fokus: Menjelaskan cara media massa dapat berperan dalam proses sosialisasi, membentuk nilai-nilai dan perilaku individu.
Teori Relational Maintenance (Roloff dan Canary):
Pengembang: Michael E. Roloff dan Daniel J. Canary.
Fokus: Menjelaskan strategi dan perilaku yang digunakan individu untuk merawat dan memelihara hubungan interpersonal dalam jangka panjang.
Teori Retorika (Aristoteles):
Pengembang: Aristoteles.
Fokus: Menjelaskan prinsip-prinsip persuasif dalam berbicara dan menulis, termasuk tiga elemen kunci: ethos, pathos, dan logos.
Teori Efek Kultivasi (Gerbner):
Pengembang: George Gerbner.
Fokus: Menjelaskan bagaimana paparan terus-menerus terhadap representasi tertentu dalam media massa dapat membentuk persepsi dan pandangan dunia individu.
Teori Konvergensi Teknologi (Jenkins):
Pengembang: Henry Jenkins.
Fokus: Menjelaskan cara perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengubah cara kita berinteraksi dengan media dan informasi.
Teori Komunikasi Interkultural (Hall):
Pengembang: Edward T. Hall.
Fokus: Menjelaskan bagaimana perbedaan budaya dapat memengaruhi komunikasi antarindividu atau kelompok dari budaya yang berbeda.
Teori Fungsionalisme (Lasswell):
Pengembang: Harold D. Lasswell.
Fokus: Menjelaskan bahwa media massa berfungsi untuk menyampaikan informasi, memberikan hiburan, dan memengaruhi perilaku masyarakat.
Teori Komunikasi Multibudaya (Kim):
Pengembang: Young Yun Kim.
Fokus: Menjelaskan strategi komunikasi yang efektif dalam situasi multikultural dan bagaimana perbedaan budaya dapat diatasi.
Teori Proposisi Dua Tahap (Hovland):
Pengembang: Carl I. Hovland.
Fokus: Menjelaskan dua tahap proses persuasif, yaitu penerimaan pesan dan pembentukan sikap, serta faktor-faktor yang memengaruhi keduanya.
Teori Agendas Setting (McCombs dan Shaw):
Pengembang: Maxwell McCombs dan Donald Shaw.
Fokus: Menjelaskan bagaimana media massa dapat mempengaruhi agenda publik dengan menentukan topik-topik yang dianggap penting oleh masyarakat.
Teori Pertukaran Media (Social Exchange Theory):
Pengembang: George C. Homans dan Peter Blau.
Fokus: Menjelaskan interaksi sosial sebagai pertukaran imbalan dan biaya, termasuk dalam konteks penggunaan media.
Teori Pilihan Media (Ball-Rokeach dan DeFleur):
Pengembang: Everett M. Rogers dan Peter Clarke.
Fokus: Menjelaskan bagaimana individu memilih media berdasarkan kebutuhan dan karakteristik pribadi mereka, serta bagaimana media memengaruhi persepsi dan perilaku.
Teori Proses Budaya (Leeds-Hurwitz):
Pengembang: Wendy Leeds-Hurwitz.
Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi membentuk dan dipengaruhi oleh proses budaya, termasuk ritual, simbol, dan narasi.
Teori Kesalahan Komunikasi (Shannon dan Weaver):
Pengembang: Claude Shannon dan Warren Weaver.
Fokus: Menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dalam proses komunikasi, termasuk gangguan dan distorsi.
Teori Media Sosial (boyd dan Ellison):
Pengembang: danah boyd dan Nicole Ellison.
Fokus: Menjelaskan karakteristik dan dampak media sosial dalam memfasilitasi interaksi sosial dan pembentukan identitas online.
Teori Ekspektasi Pengaruh (Burgoon):
Pengembang: Judee K. Burgoon.
Fokus: Menjelaskan bagaimana harapan individu tentang perilaku komunikatif orang lain memengaruhi interaksi interpersonal.
Teori Identitas Komunikatif (Hecht):
Pengembang: Michael L. Hecht.
Fokus: Menjelaskan peran komunikasi dalam pembentukan dan ekspresi identitas individu, terutama dalam konteks kelompok etnik atau budaya.
Teori Komunikasi Mode Ganda (Clark):
Pengembang: Herbert H. Clark.
Fokus: Menjelaskan bagaimana manusia dapat beralih antara mode bicara dan mode mendengarkan dalam interaksi verbal.
Teori Komunikasi Adaptasi (West dan Turner):
Pengembang: Richard L. West dan Lynn H. Turner.
Fokus: Menjelaskan bagaimana individu beradaptasi dalam situasi komunikatif untuk mencapai tujuan mereka.
Teori Manajemen Krisis (Coombs):
Pengembang: Timothy L. Coombs.
Fokus: Menjelaskan strategi komunikasi yang efektif dalam mengelola dan merestorasi reputasi organisasi selama situasi krisis.
Teori Politeness (Brown dan Levinson):
Pengembang: Penelope Brown dan Stephen Levinson.
Fokus: Menjelaskan bagaimana individu menggunakan strategi komunikasi untuk menjaga kesopanan dan meminimalkan konflik dalam interaksi sosial.
Teori Ketidakpastian Berkembar (Berger dan Calabrese):
Pengembang: Charles R. Berger dan Richard J. Calabrese.
Fokus: Menjelaskan cara orang mengurangi ketidakpastian dalam situasi komunikasi interpersonal dan bagaimana ini memengaruhi perkembangan hubungan.
Teori Komunikasi Proses (Dance):
Pengembang: Frank E. Dance.
Fokus: Menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses berkelanjutan yang melibatkan pemberian dan penerimaan pesan secara simultan.
Teori Kelekatan Komunikatif (Reis dan Shaver):
Pengembang: Harry T. Reis dan Phillip R. Shaver.
Fokus: Menjelaskan peran komunikasi dalam pembentukan dan pemeliharaan ikatan kelekatan (attachment) dalam hubungan antarpribadi.
Teori Keterlibatan (Deetz):
Pengembang: Stanley Deetz.
Fokus: Menjelaskan peran komunikasi dalam membangun struktur kekuasaan dalam organisasi dan mendorong partisipasi dan keterlibatan anggota organisasi.
Teori Resepsi (Leicester):
Pengembang: Helena M. C. Leicester.
Fokus: Menekankan peran penerima dalam membentuk dan menginterpretasikan pesan, terutama dalam konteks pendidikan dan pengajaran.
Teori Transformasional-Transaksional (Bass):
Pengembang: Bernard M. Bass.
Fokus: Membahas dua gaya kepemimpinan, yaitu transformasional yang fokus pada perubahan dan transaksional yang fokus pada pertukaran.
Teori Framing (Goffman):
Pengembang: Erving Goffman.
Fokus: Menjelaskan bagaimana individu merancang presentasi diri mereka dalam interaksi sosial dan bagaimana hal ini memengaruhi persepsi orang lain.
Teori Agama dan Komunikasi (Lindvall dan Whitney):
- Pengembang: Terry Lindvall dan Tom Whitney.
- Fokus: Menjelaskan hubungan antara komunikasi dan agama, khususnya bagaimana cerita-cerita keagamaan dan simbol-simbol digunakan dalam berkomunikasi.
Teori Komunikasi Kesehatan Sosial (Masterson):
- Pengembang: Lianne Masterson.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana faktor sosial, budaya, dan struktural mempengaruhi komunikasi dan perilaku kesehatan masyarakat.
Teori Komunikasi dan Perubahan Sosial (Freire):
- Pengembang: Paulo Freire.
- Fokus: Menjelaskan peran komunikasi dalam membangkitkan kesadaran, memobilisasi masyarakat, dan mendukung perubahan sosial.
Teori Eksplorasi (Orbe):
- Pengembang: Mark P. Orbe.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda berkomunikasi dan berinteraksi, dengan penekanan pada identitas dan pengalaman pribadi.
Teori Pertukaran Sosial (Homans):
- Pengembang: George C. Homans.
- Fokus: Menjelaskan interaksi sosial sebagai pertukaran imbalan dan biaya, di mana individu mencari hubungan yang memberikan keuntungan lebih besar.
Teori Nudge (Thaler dan Sunstein):
- Pengembang: Richard H. Thaler dan Cass R. Sunstein.
- Fokus: Menjelaskan cara pesan atau pilihan kecil dapat "mendorong" individu untuk membuat keputusan tertentu tanpa menghilangkan kebebasan mereka.
Teori Komunikasi Organisasi (Weick):
- Pengembang: Karl E. Weick.
- Fokus: Menjelaskan cara komunikasi memengaruhi pembentukan struktur dan identitas organisasi, serta bagaimana organisasi mengelola ketidakpastian.
Teori Proses Sosial (Sherif):
- Pengembang: Muzafer Sherif.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana interaksi sosial mempengaruhi pembentukan norma dan nilai dalam kelompok.
Teori Ritual Media (Couldry):
- Pengembang: Nick Couldry.
- Fokus: Menjelaskan cara media massa menjadi bagian integral dari ritual sosial dan bagaimana hal ini memengaruhi identitas dan pengalaman kolektif.
Teori Presentasi Diri (Goffman):
- Pengembang: Erving Goffman.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana individu secara aktif mengelola citra diri mereka dalam interaksi sosial untuk menciptakan kesan yang diinginkan.
Teori Keterlibatan Pengguna (Davenport dan Beck):
- Pengembang: Thomas H. Davenport dan John C. Beck.
- Fokus: Menjelaskan peran keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan dan penggunaan teknologi informasi.
Teori Komunikasi Antarpribadi (DeVito):
- Pengembang: Joseph A. DeVito.
- Fokus: Menjelaskan konsep-konsep dasar dalam komunikasi antarpribadi, termasuk aspek verbal dan nonverbal.
Teori Komunikasi Kesulitan (Lin):
- Pengembang: Nan Lin.
- Fokus: Menjelaskan cara individu menggunakan sumber daya sosial dalam jaringan interpersonal mereka untuk mengatasi kesulitan dan mencapai tujuan.
Teori Komunikasi Relasional (Baxter dan Montgomery):
- Pengembang: Leslie Baxter dan Barbara Montgomery.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi memainkan peran kunci dalam pembentukan, pengembangan, dan pemeliharaan hubungan interpersonal.
Teori Komunikasi Hyperpersonal (Walther):
- Pengembang: Joseph B. Walther.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana komunikasi daring (online) dapat menghasilkan interaksi yang lebih intens dan pribadi daripada komunikasi tatap muka.
Teori Transformasi Konflik (Burton):
- Pengembang: John W. Burton.
- Fokus: Menjelaskan cara komunikasi dapat digunakan untuk mengubah konflik destruktif menjadi proses yang membangun dan berdaya.
Teori Kecerdasan Emosional (Goleman):
- Pengembang: Daniel Goleman.
- Fokus: Menjelaskan pentingnya pemahaman dan pengelolaan emosi dalam komunikasi, baik pada tingkat individu maupun kelompok.
Teori Spiral Persuasi (Noelle-Neumann):
- Pengembang: Elisabeth Noelle-Neumann.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana opini publik dapat berubah secara bertahap melalui proses persuasif yang berkelanjutan.
Teori Komunikasi Pencarian Informasi (Dervin):
- Pengembang: Brenda Dervin.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana individu mencari, memproses, dan menggunakan informasi dalam konteks komunikasi.
Teori Pertukaran Pesan (Axley):
- Pengembang: Sarah Sanderson Axley.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana pesan dipertukarkan dan dipahami dalam konteks bisnis dan organisasi.
Teori Pemotongan Media (McQuail):
- Pengembang: Denis McQuail.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana media massa memotong realitas dengan memilih dan mengarahkan perhatian kita pada aspek-aspek tertentu dari kenyataan.
Teori Pertukaran Simbolik (Blumer):
- Pengembang: Herbert Blumer.
- Fokus: Menjelaskan bagaimana makna diberikan pada simbol-simbol dalam interaksi sosial, membentuk persepsi dan tindakan.
Teori Konsolidasi Media (Jenkins):
- Pengembang: Henry Jenkins.
- Fokus: Menjelaskan integrasi dan interaksi antara berbagai media, termasuk bagaimana konvergensi media memengaruhi cara kita berpartisipasi dalam budaya kontemporer.
Setiap teori ini memberikan perspektif yang berbeda tentang komunikasi dan membantu kita memahami fenomena komunikasi di berbagai bidang dan situasi.